Sabtu, 14 Maret 2015

Malaikatku

Teruntuk engkau. Siapapun yang akan menjadi kekasihku kelak. ini adalah pengakuanku. Terimakasih telah menerimaku menjadi separuh jiwamu. Terimakasih sudah melengkapi apa yang kurang dariku. Mungkin engkau menerimaku dari rumor positif tentangku. Pendiam, Pandai dll. Jujur, aku muak dengan semua pujian itu. Aku Muak, karena meruntuhkan diriku yang ingin menjadi lebih baik.
Teruntuk engkau. Siapapun darimu. Aku tak mengerti siapa yang benar-benar dipersiapkan untukku. Aku hanya berharap dia yang terbaik untukku. Egois memang saat aku harus meminta yang lebih dari karakterku sendiri. Tapi bagaimanapun aku hanyalah makhluk-Nya yang lemah dan selalu bersandar pada-Nya. Lebih ringan memang jika aku dapat bersandar di bahumu.