Senin, 14 Desember 2015

Sampean

For you, someone who lives far away from me. Thank  you for coming in my life. Thank you for bringing me to the truth way. Thank you for recognizing me to God and thank you for accompanying me whenever I need you. You're special one who lives in my life.

Pertama kali mengenalmu, aku mengerti bahwa hidup akan menjadi lebih sempurna ketika kita mampu mencintai Allah. Aku belajar itu darimu. Dari sana aku mulai merasa nyaman denganmu. Meski terkadang, kita berbicara tentang hal-hal yang kurang penting. Cerita demi cerita demikian mulus mengalir. Tanpa sekat, tanpa sungkan. Terkadang kita merindu satu sama lain. Tanpa basa-basi dulu kita sering mengatakannya. Aku hanya mampu tersipu malu. Aaah, saat itu kita masih terlalu muda untuk merasakan cinta.

Minggu, 13 Desember 2015

Orang Tua Madrasah Utama

Seringkali mencintai sesuatu bahkan seseorang yang abstrak menjadi hal yang sangat sulit. Terutama bagi para remaja yang di sekitarnya telah dipertemukan dengan pasangan yang legal maupun illegal. Ilmu psikologi pun mengatakan bahwa pada usia remaja yakni antara umur 18-22 sangat membutuhkan lingkungan yang baik dikarenakan pada usia tersebut mereka sudah mulai mencari identitas yang tepat bagi dirinya. Menurut Piaget, pada usia tersebut, seseorang sudah mulai dapat berpikir sesuatu yang logis dan abstrak. Sehingga, usia inilah yang paling cocok untuk menanamkan kecintaan remaja pada sesuatu yang abstrak sehingga sehingga hal tersebut dapat menjadi identitas dari dirinya. Jenis cinta apakah itu? Cinta Allah.

Jumat, 04 Desember 2015

Cinta Allah

Orang bilang, ilmu dunia dan ilmu akhirat harus selalu beriringan bersama. Namun, kadang terasa sekali bahwa pada keduanya tersebut seakan-akan ada yang lebih dominan. Anak kuliahan yang prinsipnya ingin mencari ilmu dunia dan akhirat misalnya. Kita tidak akan pernah mengetahui bahwa tugas kuliah akan lebih menumpuk hingga akhirnya akhirat mulai kita sisihkan. Demikian mudah kaum kapitalis merubah mindset masyarakat. Perlahan namun pasti. Bagaimana tidak? Mahasiswa yang molor baik dalam hal tugas maupun absen, ditetapkan akan mendapatkan nilai D pada mata kuliah tertentu. Jika sudah demikian, maka IP akan merosot dan akan mempengaruhi ijazah kelulusan. Bagaimana mungkin, seorang mahasiswa akan diterima di perusahaan ternama, jika dalam hal kelulusan saja dia molor? See, kompetisi kerja menjadi yang lebih dominan. Mahasiswa tidak lagi takut pada kebodohan, namun takut pada kekalahan.

Sabtu, 12 September 2015

Ketika Hati Ini Diuji

Hati. Sungguh sangat sulit menjaganya. Padahal agama sudah menentukan. masih saja hati selalu mencari-cari alasan untuk sekedar mencinta hingga mengagumi dalam diam. Apalagi masalah ingkar, ada saja yang menjadikan keingkaran itu dimaklumi. Padahal Allah belum tentu mau memaklumi. Manusia pun terkadang lebih sulit untuk dipahami. Sekian banyak yang telah diberikan oleh Allah kepada Manusia. Namun untuk beribadah saja rasanya sudah berat. Padahal, jika kita menengok apa yang telah Allah berikan dengan sesungguh-sungguhnya, kita tidak akan mampu lalai maupun berpaling dari-Nya. Nafas yang Dia berikan, belum lagi rizqi berupa kekayaan, turunan, kecerdasan dan sebagainya yang tidak pernah kita hitung. Kita hanya ahli dalam meminta, tanpa mampu bersyukur. adaaaa saja yang kurang. Herannya, Allah malah suka kepada hamba-Nya yang meminta kepada-Nya, memasrahkan kehidupannya kepada-Nya. Namun, apa yang kita perbuat? Kita malah menghitung setiap ibadah yang telah kita lakukan. Astaghfirullah.

Senin, 03 Agustus 2015

Welcome Masa Dewasa


Well, akhirnya saya telah menginjak umur dewasa awal. Masih asing sebenarnya. Semester 7. yah, mendengarnya saja, siapapun pasti dengan gampangnya menanggapi. "Wah, habis ini lulus ya". Please, it's not easy for us guys. masih ada skripsi yang tentunya membutuhkan proposal skripsi sebelum meraihnya. Konsultasi yang harus dilakukan setiap minggu. harus rutin, dan harus tetap kuat secara mental saat ditolak atau harus merevisi. yah, setidaknya saya bisa merasakan tantangan hidup pada fase ini. Yang penting sabar, dan istiqomah.
Rupanya semester 7, telah menjadi tekanan yang kuat bagi para mahasiswa semester akhir seperti saya. Hal ini terbukti saat saya bertemu dengan beberapa kawan lama yang menginjak semester yang sama. tanggapan mereka setidaknya seperti ini "Aku kok deg-degan ya semester ini." atau tanggapan lain yang masih sinonim dari kata GUGUP. It's true. termasuk saya.

Rabu, 10 Juni 2015

It's About Us ICP PIPS'12 UIN Maliki Malang


memiliki keluarga besar seharusnya menjadi hal tersulit dalam menentukan kesamaan tujuan. namun disini, tujuan kita sama tentunya dengan fungsi yang berbeda-beda. bermacam-macam karakter yang mustahil untuk disamakan. Bukankah demikian yang kita pelajari dari teori Durkheim?? namun tujuan kita sama. Wisuda bareng tepat waktu, menyelesaikan tugas tepat waktu dan go overseas. it's our dream right?
dengan karakter masing-masing saya yakin we will get our beautifull dream..

Minggu, 19 April 2015

Imamku Maybe


Kamu. Namamu sering kudengar. Namun, aku tak tau bagaimana rupamu. Sikapmu saja masih misterius bagiku. Kamu. Keluarga kita telah digosipkan akan menjadi besan. Bagaimana menurutmu? Apakah hal yang baik jika kau dijodohkan denganku? Apakah tak mengapa kalau kau menikah denganku? Kamu. Aku bukanlah orang yang sempurna. Mengertilah! Semua kebaikanku hanyalah gosip semata. Masihkah kau mau denganku?
Salam kenal. Aku orang terbodoh di dunia, aku juga orang termalas di dunia. Aku ingin memperkenalkan diriku padamu. Kamu. Aku ingin mengenalmu, aku ingin melihat wajahmu. Rasa penasaran ini selalu berkecamuk dalam hati dan pikiranku. Kalau boleh jujur, kamu bukanlah orang yang aku impikan selama ini. Jarak rumah kita terlalu dekat dan berkacamata, anak tunggal pula. Karena itulah aku ingin mempertimbangkannya dengan bertemu denganmu. Bolehkah?

Sabtu, 14 Maret 2015

Malaikatku

Teruntuk engkau. Siapapun yang akan menjadi kekasihku kelak. ini adalah pengakuanku. Terimakasih telah menerimaku menjadi separuh jiwamu. Terimakasih sudah melengkapi apa yang kurang dariku. Mungkin engkau menerimaku dari rumor positif tentangku. Pendiam, Pandai dll. Jujur, aku muak dengan semua pujian itu. Aku Muak, karena meruntuhkan diriku yang ingin menjadi lebih baik.
Teruntuk engkau. Siapapun darimu. Aku tak mengerti siapa yang benar-benar dipersiapkan untukku. Aku hanya berharap dia yang terbaik untukku. Egois memang saat aku harus meminta yang lebih dari karakterku sendiri. Tapi bagaimanapun aku hanyalah makhluk-Nya yang lemah dan selalu bersandar pada-Nya. Lebih ringan memang jika aku dapat bersandar di bahumu.

Jumat, 13 Februari 2015

Lillahi ta'ala

Tulisan ini saya tulis berdasarkan keterangan dosen saya. Banyak yang salah kaprah tentang kalimat lillahi ta'ala. secara harfiyah, jika ditinjau dari segi bahasa Indonesia, kita ketahui bahwa makna dari lillahi ta'ala adalah "untuk Allah" bisa pula diartikan sebagai "karena Allah". Jika diartikan demikian, maka eksistensi Allah semakin dekat dengan sifat makhluk yang saling membutuhkan. Inilah yang sangat berbahaya untuk keimanan kita terhadap agama Islam. Agama Islam akan dicurigai sebagai agama yang sesat. Lalu bagaimanakah hakikat Lillahi Ta'ala  yang sesungguhnya? Disini saya akan sedikit menjelaskan sebisa mungkin dengan tetap merujuk pada penjelasan dosen saya. Hanya saja dengan bahasa saya sendiri.