Rabu, 02 Maret 2016

AMBURADUL

Dream. Impian. Mungkin bisa dikatakan cita-cita. Menjadi dewasa artinya dituntut untuk memiliki prioritas mimpi yang jelas kemudian memberikan usaha yang maksimal dalam mewujudkannya. Menjalani tingkatan semester akhir, ternyata bukanlah hal yang mudah. Banyak tanggungan fisik, Finansial maupun psikologis yang harus ditata sedemikian rupa untuk menantikan masa depan yang baik.
Tahun ini adalah tahun yang bagi saya sangat berbeban di hati. Meski mencoba bahagia, rasanya sangat sulit. Terlalu banyak impian yang perlu diraih. Namun bingung untuk memulai. Pada awalnya, prioritas saya adalah menyelesaikan hafalan. Namun, sepertinya Ibu kurang setuju dengan keinginan saya yang satu ini. Saya pun akhirnya sadar, sekarang bukan waktunya saya mengejar prioritas yang bagi Ibu sia-sia. Saya pun tidak ingin membebankan Ibu pada masalah finansial. Padahal jika ditelaah tujuan saya tidak lain adalah karena saya sudah lelah untuk mengejar dunia, saya ingin bersemedi dengan Allah, saya ingin merasakan atmosfer positif yang dulu sempat saya rasakan, saya ingin benar-benar fokus pada ibadah kepada Allah yang disambi dengan pendalaman TOEFL untuk persiapan S2 saya. Salahkah?