Sabtu, 24 Mei 2014

Langit Akan Tetap Tenang



“kapan kita ndak kena’ macet ya?” ucap Gilang. Seorang cowok dari pelosok Jawa tengah yang akan selalu menggerutu akan kemacetan yang terjadi setiap kami pulang dari kuliah. Menurut ceritanya, ia tak pernah menemukan hal semacam ini di Jepang. Yah, dia seorang peserta pertukaran pelajar pada tahun 2010 lalu. Meski hanya 1 bulan, namun konon katanya ia merasakan simpati yang mendalam pada Indonesia saat ia sedang berada di sana. Ia merasa Indonesia sangat sesak akan kasus. Yah, meskipun ia selalu menyanjung Indonesia di akhir ceritanya karena tidak rawan gempa.
Aku selalu terkikik saat ia menggerutu seperti itu. Dengan gaya bahasanya yang kental dengan logat jawa itu, aku merasa nyaman saat ngobrol dengannya. Mungkin orang di sekitar kami di bus ini tak akan menyangka bahwa lelaki medok ini mahir berbicara dalam bahasa Jepang dan saat mendengar cerita yang secara tak sengaja didengar darinya, mungkin mereka menganggap ceritnya sebagai cerita rekayasa belaka. Inilah Uniknya, Ia selalu menggerutu dengan menambahkan cerita di belakangnya dengan tingkat percaya diri di atas rata-rata. Yah, meski kadang cerita itu seringkali diulang kembali.

Senin, 05 Mei 2014

STOP Kekerasan Terhadap Anak-Anak!!



Kekerasan. Dari bentuk kata yang ada, setiap orang akan membayangkannya seperti pukulan, cubitan atau lebih parahnya lagi menyiram air panas dan sebagainya yang merusak fisik. Namun tahukah anda wahai para orang dewasa? Kekerasan bukan hanya menyakiti fisik mereka, namun merusak mental mereka dengan kata-kata pedas, kata-kata kotor juga merupakan kekerasan, gadget dan pakaian yang tak sesuai dengan usiapun juga termasuk dalam kriteria kekerasan. Lebih Tepatnya, Kekerasan bisa pula didefinisikan sebagai peruskan potensi anak untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan kemampuan mereka. Ibarat  sebuah kertas putih yang dicoret-coret tanpa aturan, hanya akan berisi garis yang tak nyaman dibaca maupun dilihat, garisnya pun tak memberikan makna abstrak layaknya lukisan abstrak. Namun beda cerita dengan sebuah kertas putih yang didalamnya tegores guratan tulisan penuh makna ataupun lukisan indah penuh warna. Maka, Kertas yang murah akan menjadi mahal.