Sabtu, 12 September 2015

Ketika Hati Ini Diuji

Hati. Sungguh sangat sulit menjaganya. Padahal agama sudah menentukan. masih saja hati selalu mencari-cari alasan untuk sekedar mencinta hingga mengagumi dalam diam. Apalagi masalah ingkar, ada saja yang menjadikan keingkaran itu dimaklumi. Padahal Allah belum tentu mau memaklumi. Manusia pun terkadang lebih sulit untuk dipahami. Sekian banyak yang telah diberikan oleh Allah kepada Manusia. Namun untuk beribadah saja rasanya sudah berat. Padahal, jika kita menengok apa yang telah Allah berikan dengan sesungguh-sungguhnya, kita tidak akan mampu lalai maupun berpaling dari-Nya. Nafas yang Dia berikan, belum lagi rizqi berupa kekayaan, turunan, kecerdasan dan sebagainya yang tidak pernah kita hitung. Kita hanya ahli dalam meminta, tanpa mampu bersyukur. adaaaa saja yang kurang. Herannya, Allah malah suka kepada hamba-Nya yang meminta kepada-Nya, memasrahkan kehidupannya kepada-Nya. Namun, apa yang kita perbuat? Kita malah menghitung setiap ibadah yang telah kita lakukan. Astaghfirullah.

 Terkadang saya mengoreksi diri saya yang terlalu egois dalam meminta kepada Allah. Mintanya muluk-muluk, tapi Ibadah aja masih sering telat. Berbicara masalah hati, banyak orang yang bertanya "kenapa sih mbak sampean sampe' sekarang masih saja jomblo?" jawabannya simpel "karena saya belum berhak mencintai orang lain, sedangkan mencintai Tuhan saja saya masih belum sepenuh hati." Bukan berarti saya tidak pernah jatuh cinta, saya pernah mencintai orang lain, bahkan sering. Namun seringkali saya segera menepisnya. Alasannya tidak sepele, karena menyangkut masalah kecintaan pada Allah. Mencoba menjadi seseorang yang senantiasa malu dengan cinta Allah yang diberikan padaku. Sangat besar. Bahkan melebihi seseorang yang saya cintai maupun sekedar kagum.
Ada juga yang bilang "Kalau caranya gitu ya mbak gak nikah-nikah. Temannya udah pada nikah." Lho? siapa yang gak pengen nikah. Saya juga pengen dong. Siapa yang tidak ingin dicintai? Saya juga ingin. Menyandarkan hati, kelelahan hati di saat diri ini lemah untuk mencintai Allah. Siapa coba yang gak mau? Saya mau. Tapi dengan skenario Allah. Untuk saat ini sabar aja dulu. Mencoba menjadi lebih baik di mata Allah dulu. Kalau sudah waktunya, pasti bakalan ada seseorang yang datang dengan cara Allah. Karena jodoh itu bukan perihal "siapa yang cepat, dia yang dapat." tapi masalah "waktu dan orang yang tepat". Jadi kalau teman-teman saya sekarang sudah banyak yang menemukan belahan hatinya itu berarti sudah menemukan waktu dan orang yang tepat. Sedangkan saya belum. Karena Allah yang lebih tau tentang makhluk-Nya. Seberapa siap saya mampu mencintai oranglain dengan tetap mengutamakan-Nya. Allah lebih tau kesiapan saya. Bukan berarti karena saya belum siap, lantas saya harus diam dan menanti waktu siapnya saya dengan keadaan yang tetap seperti sebelumnya, Namun perlu pembaruan.
Berbicara masalah pembaruan. Insyaallah saya menekatkan hati saya untuk melanjutkan hafalan saya yang sempat terpending karena masalah kuliah. Jadi Insyaallah setelah menyelesaikan S-1 saya, saya akan berangkat ke kudus. Mohon do'anya ya reader. Agar saya bisa menyelesaikan hafalan ini dan bisa menjadi muslimah sejati. "kapan nikahnya?" Insyaallah kalau sudah ada yang cocok, saya akan melaksanakannya setelah hafalan saya selesai. Karena saya yakin cinta karena Allah tidak hanya dapat diukur dari keberaniannya untuk melamar. Namun cinta karena Allah juga membutuhkan pengorbanan dan masa penantian dalam melengkapi cinta saya kepada Allah. Dan orang yang cocok, akan mengetahui alasan demikian. Tanpa negosiasi dan perjanjian pun, dia akan tetap menunggu. Tentunya seseorang yang tidak hanya menyadari bahwa melilitnya cincin pernikahan di jari hanya  sekedar
sahnya hubungan suami-istri, tapi juga menyadari akan tanggungjawabnya bak cincin yang melilit di jari.

1 komentar:

  1. Emperor Casino | Shootercasino Casino
    Play over 300 slot 샌즈카지노 machines at Immortal Casino! Enjoy over 1000 slot 카지노사이트 games, 제왕 카지노 a 100% free chip and 100 free spins. Play today and start winning!

    BalasHapus