Senin, 14 Desember 2015

Sampean

For you, someone who lives far away from me. Thank  you for coming in my life. Thank you for bringing me to the truth way. Thank you for recognizing me to God and thank you for accompanying me whenever I need you. You're special one who lives in my life.

Pertama kali mengenalmu, aku mengerti bahwa hidup akan menjadi lebih sempurna ketika kita mampu mencintai Allah. Aku belajar itu darimu. Dari sana aku mulai merasa nyaman denganmu. Meski terkadang, kita berbicara tentang hal-hal yang kurang penting. Cerita demi cerita demikian mulus mengalir. Tanpa sekat, tanpa sungkan. Terkadang kita merindu satu sama lain. Tanpa basa-basi dulu kita sering mengatakannya. Aku hanya mampu tersipu malu. Aaah, saat itu kita masih terlalu muda untuk merasakan cinta.

Kau tau apa yang membuat hatiku tertambat pada bayangmu? Kesederhanaan. Begitu banyak kesederhaan yang engkau ajarkan padaku. Menyadarkan aku akan permintaan yang aneh yang sering keluar dari lisanku. Yang pada kenyataannya, permintaan itulah yang membuatku kurang bersyukur dan selalu membuat hati ini resah. Yang pada akhirnya aku mengerti bahwa kesederhaanlah yang mampu menciptakan ketenangan di hati.
Beberapa kali setelah kita berkomunikasi satu sama lain, kita merasakan hal yang sama. Entah hal itu memang cinta yang murni ataukah yang lain. Sejenak aku memikirkan perasaanku, namun sejenak kemudian aku menyadari semua perasaan itu salah. Karena engkau yang mengenalkanku pada Allah, bahwa cinta yang paling hakiki adalah cinta-Nya. Tak mungkin aku menduakan-Nya, tak mungkin bagiku untuk melanggar perintah-Nya setelah aku mengenal-Nya. Kuurungkan niatku menyetujui ikatan tak halal tersebut.
Kini perasaan itu harus terkubur, kita hanya akan menjalin hubungan saudara seperti sedia kala. Mencintai dalam diam? Mungkin. Meski kita sering berkomunikasi satu sama lain. Merindu satu sama lain. Mengajarkan satu sama lain serta membantu sama lain. Hubungan fillah tetap akan terjaga meski tak berharap untuk bersama.
Untukmu, aku hanya ingin mengatakan terimaksih. Terimakasih karena datang ke dalam hidupku. Hidup yang penuh kegelapan menjadi terang dengan sejuta hikmah. Terimakasih telah datang dan mampu membuat hatiku tenang dengan pengertianmu bahwa cinta Allah lebih luas dari apapun. Terimakasih karena engkau mampu membuatku tersadar bahwa diriku bukanlah hamba yang pantas menyombongkan diri karena semua dariku adalah milik-Nya. Simplenya, tulisan ini hanya ingin mengatakan bahwa Terimakasih untukmu yang telah mengenalkan aku pada Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar