Aku tak pernah menyangka hidupku akan seperti ini. Bukan
mengeluh. Tapi tak menyangka sekaligus tak tau apa yang mestinya aku
lakukan. Hanya bisa terdiam dan terus
berpikir solusi terbaik. Merenung setiap malamnya. Menulis apapun yang bisa
melampiaskan isi hati ini. Meski seringkali melenceng dari isi hati.
Kematian
ayah hanya berjarak beberapa bulan dari sekarang. Namun, terasa berat bagiku.
Sejak kematian ayah, aku berjanji pada diriku sendiri untuk tidak meninggalkan
ibuku. Karena aku tau, kini hanya ibu yang aku miliki. Untuk itu, Setiap kali
aku mendapatkan jadwal libur dari kampus, aku tak segan-segan untuk pulang ke
kampong halaman, untuk sekedar menemani Ibu. Aku paham betul bagaimana perasaan
seseorang saat harus kehilangan kekasih. Serta bagaimana saat kondisi itu
anaknya tak ada di sisinya.
Aku
hanya dua bersaudara. Waktu ayah tiada, seluruh biaya pendaftaran pendidikan adik
sudah lunas. Tak mungkin adik harus men-cancel dirinya untuk masuk pesantren.
Hanya aku satu-satunya yang dapat diandalkan untuk menemani ibu. Saat Ayah
masih hidup, Ayah memasrahkan seluruh tanggungjawabnya padaku. Entah, saat itu
beliau telah merasakan hidupnya tak lama lagi atau memang karena aku putri
tertuanya. Aku hanya merasakan beratnya tanggungjawab itu saat beliau telah
tiada.
Sejak
kematian ayah, sikap Ibu berubah. Ibu selalu merasa dirinya kembali muda. Sikap
Ibu kini lebih kekanak-kanakan. Entahlah, kini aku yang harus mengalah. Bahkan
sampai urusan music pun, kami selalu berdebat. Ibu yang hidup di tahun 80-an,
lebih memilih lagu-lagu jadul untuk menemani pagi keluarga baru kami. Kau tau?
Lagu-lagu mellow yang mengharukan. Tak ada bahagianya. Aku tak suka itu dan aku
yang selalu mengalah. Namun, tetap saja Ibu mengatakan bahwa diriku yang egois.
selain masalah music, kami pun sering berdebat tentang film. Aku yang merasa
kini tumbuh dewasa lebih memilih film-film yang berkaitan dengan perkembangan
Indonesia dan tayangan-tayangan humor untuk sekedar melepaskan kepenatan
masalah Indonesia. namun, Ibu? Kini lebih menyukai film percintaan. Tuhan, apa
yang terjadi pada Ibuku?
Kini,
seringkali aku melihat ibu gelisah saat HPnya lowbat. Padahal sebelumnya,
memegang HP pun Ibu tak bisa. Bahkan, beberapa malam kemarin aku memergoki Ibu
mendapatkan telepon dari seseorang. Aku tak tau siapa itu, yang pasti sang
penelepon adalah kaum adam. Entah, saat itulah aku merasa hatiku teriris.
Bahkan aku pun tak pernah melakukan itu dihadapan Ibuku, namun inikah
balasannya. Aku menahan air mataku. Menahan luka yang menyayat hatiku. Aku tak
berani pacaran, namun Ibu berani melakukannya dihadapanku.
Setelah
sholat Ashar, aku memohon pada tuhan di atas sajadah yang selalu digunakan
almarhum ayahku. Aku menangis sejadi-jadinya. Aku hanya berharap yang terbaik.
Tapi entahlah, akhir-akhir ini, ibu sering membicarakan tentang masalah
pernikahan, cowok. Namun buruknya, saat
aku mendengarkan pembicaraan itu, hatiku justru semakin terluka. Meski
aku tau, Ibu pastilah merindukan kasih sayang dari seorang lawan jenis. Perasaan itu wajar sebenarnya. Namun, mengapa
hati ini sangat sesak?. Mungkin karena aku terlalu merasa betapa banyak jasa
yang diberikan Ayah padaku. Sehingga ada perasaan tak rela saat Ibu melukai
Ayah. Meski mungkin Ayah sudah mengikhlaskannya.
Siang
itu, saat adik pulang dari pesantren, aku bicarakan hal itu dengan adik. Adik
tak menyetujui Ibu menikah lagi. Aku pun begitu. Namun di sisi lain, aku pun
memperhatikan bagaimana kelanjutan pendidikan adikku saat aku lulus dari kuliah
kelak. Uang pensiunan Ayah pun akan terhenti sampai situ. Di sisi lain, aku
ingin bebas menghabiskan liburan semesterku yang panjang untuk sesuatu yang
bermanfaat di daerah perantauanku. Namun tak bisa. Aku tak tega meninggalkan
Ibu, meskipun Ibu pun mengizinkanku.
Aku masih teringat pesan ayah
padaku, agar aku dapat membayar seluruh biaya kuliah adik. Ayah memberikan
amanah yang tak ternilai. Pendidikan memang segalanya di mata Ayah. Tuhan,
haruskah aku merelakan Ibuku menikah lagi?. Jika tidak, lalu bagaimana masa
depan adikku?. Tuhan, aku tau takdir-Mu akan selalu indah bagi ummat-Mu meski
seringkali tak sesuai yang diinginkan. Tuhan, aku memohon pada-Mu, berikan
jalan Rizki bagi hamba-Mu yang lemah ini.
Belakangan
ini, aku semakin terdesak oleh pembicaraan Ibu tentang anak tetangga yang
setaiap liburan semester selalu mencari pengalaman bekerja. Namun, Saat aku
mengatakan akan tinggal di Malang selama seminggu saat liburan semester,
ekspresi Ibu seakan menggambarkan kekecewaan. Aku masih saja tak memahami
perasaan Ibu. Dan Ibu pun masih saja tak memahami aku yang inginselalu
menemaninya. Aku tak paham semua ini. Sungguh!!
Amrita yunia,, aku belum kenal kamu.. tapi setelah aku baca ini aku nangis, karena aku merasa ini seperti apa yang aku alamin.. aku berulang kali nyari artikel seperti ini untuk sekedar tahu apa ada orang lain yang peristiwanya sama kaya aku? Sebagai anak cuma bisa berdoa dan nahan amarah, ga bisa apa apa. Mau kesel, mau nasihatin ibu rasanya ga kuat, ujung2nua cuma bisa nangis. Semoga kamu selalu baik2 aja kedepan dan tetap bangkit ya! :''
BalasHapusSamaaa kaya gue dong
HapusKalau kasus saya, ayah meninggal pas aq sdh 1 th kerja,adik kuliah smester 2 kayaknya.. dan ibu selalu marah ketika aq pacaran.. bhkn aq sembunyi2 telp dgn pacar itu ibu menguping dan lgsg marah2.. tpi setahun kemudian mulai tercium gelagat ibu pun dekat dgn kaum adam.. bhkan telp2 dgn suara biasa sja.. pas aq sewot ibu mlah marahin aq.. tau2 mereka udah nikah siri dan ini sumpah aq ndak tau kapan dan dmn... bhkn keluarga tdk ad yg ngasih tau ke aq termasuk adik laki2 yg selalu membela ibu.. setahun kemudian ibu setuju menikahkan aq sma pacarq td tpi asal aq jga bisa menerima suaminya itu... mei 2016 aq akad.. dan 01 desember 2016 ibu nikah resmi pas aq hamil 4 bulan... teriris iya.. tpi keluarga besar ibu menyalahkan aq krn aq durhaka sma ibu.. egois.. tdk membiarkan ibu bahagia.. ini sdh berjalan hampir 5 th.. entah mengapa aq tdk bisa menerima suami.. seharusnya aq ttap menerima ibu.. ibu pulang ke rumah suami dan hanya ke rumah 1x dlm 1 minggu.. selama ini ibu msh ttap menyalahkan aq krn tdk mendukung beliau bahagia.. aq yg tdk mau membuka hati, sebaliknya orgnya selalu membuka hati utk suamiq.. aq msh bingung..
HapusSama kaya aku sekarang😭😭😭
BalasHapusIbu Menjadi kaya anak muda lagi😭