ingat masa itu?
aku mendadak merindukan masa-masa ini.
masa-masa penuh perjuangan setiap ujian "muhafadzah" dan penuh tirakat.
mendendangkannya setiap hari tanpa lelah. entah kapan masa-masa itu akan
hadir kembali. aku merindukannya. aku ingin menikmatinya kembali.
Namun
kusadari inilah fase kedewasaan. fase untuk mencari ilmu yang lebih.
tidak hanya berpatok pada ilmu yang pernah kudapat. budaya pesantren
memang terpatri di hati. membuatku mengerti masih ada dunia yang luas di
luar kehidupan matrialistis.
"Pesantren" setiap orang mungkin
berpikir tempat kumuh dimana tempat orang-orang bersarung dan berjilbab
berkumpul. namun bagiku, "pesantren" adalah tempat paling cerah dari
pantai, gunung dan lainnya dimana orang terbiasa menghabiskan waktunya.
didalamnya terdapat para pecinta hakikat Rabb yang sesungguhnya. langkah
mereka ikhlas dalam mencari ilmu-Nya, ikhlas dalam memperjuangkan
agama-Nya.
tempat itu, tempat tanpa kemunafikan. tanpa jangkauan
politik didalamnya. memiliki teman seperti mereka merupakan kedamaian
tersendiri bagiku. tak peduli tentang gaya, trend saat ini. pakaian kami
sederhana, namun nyaman dipakai. cara berkerudung kami sederhana, tapi
nyaman dilihat. itulah prinsip kesederhanaan. makanan kami setiap hari
berlauk tempe. paling enak mungkin bakso dan mie instan yang dimatangkan
dengan kuah bakso. tapi bagi kami itu adalah hal yang nikmat.
dengan
kesederhanaan itu, dengan kebersamaan itu, justru membuat kami lebih
mudah menjalankan apa yang disebut "Tirakat". dan tirakat itulah yang
membuat kami berbeda dari yang lain. terlantun rasa Syukurku pada-Mu
atas segala kemurahan-Mu sehingga aku bisa menikmati masa -masa indah
itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar