Sabtu, 13 Desember 2014

Dunia Luas tak Berdinding

ingat masa itu?
aku mendadak merindukan masa-masa ini. masa-masa penuh perjuangan setiap ujian "muhafadzah" dan penuh tirakat. mendendangkannya setiap hari tanpa lelah. entah kapan masa-masa itu akan hadir kembali. aku merindukannya. aku ingin menikmatinya kembali.
Namun kusadari inilah fase kedewasaan. fase untuk mencari ilmu yang lebih. tidak hanya berpatok pada ilmu yang pernah kudapat. budaya pesantren memang terpatri di hati. membuatku mengerti masih ada dunia yang luas di luar kehidupan matrialistis.
"Pesantren" setiap orang mungkin berpikir tempat kumuh dimana tempat orang-orang bersarung dan berjilbab berkumpul. namun bagiku, "pesantren" adalah tempat paling cerah dari pantai, gunung dan lainnya dimana orang terbiasa menghabiskan waktunya. didalamnya terdapat para pecinta hakikat Rabb yang sesungguhnya. langkah mereka ikhlas dalam mencari ilmu-Nya, ikhlas dalam memperjuangkan agama-Nya.

tempat itu, tempat tanpa kemunafikan. tanpa jangkauan politik didalamnya. memiliki teman seperti mereka merupakan kedamaian tersendiri bagiku. tak peduli tentang gaya, trend saat ini. pakaian kami sederhana, namun nyaman dipakai. cara berkerudung kami sederhana, tapi nyaman dilihat. itulah prinsip kesederhanaan. makanan kami setiap hari berlauk tempe. paling enak mungkin bakso dan mie instan yang dimatangkan dengan kuah bakso. tapi bagi kami itu adalah hal yang nikmat.
dengan kesederhanaan itu, dengan kebersamaan itu, justru membuat kami lebih mudah menjalankan apa yang disebut "Tirakat". dan tirakat itulah yang membuat kami berbeda dari yang lain. terlantun rasa Syukurku pada-Mu atas segala kemurahan-Mu sehingga aku bisa menikmati masa -masa indah itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar