Sabtu, 13 Desember 2014

TOKOH-TOKOH ALIRAN SEJARAH



Tokoh-tokoh aliran sejarah sangatlah banyak, namun yang akan dibahas kali ini yang dianggap paling penting saja, diantaranya yaitu:
1.      Friedrich List (1789-1846)
Friedrich List lahir dan memperoleh pendidikan di jerman. Ia pernah mengajar di negara tersebut, tetapi idenya memaksanya untuk pindah ke Amerika Serikat. Salah satu buku list yang terkenal adalah : Das Nationale System der Politischen Oekonomie, der Internationale Handel, die Handels Politik und der Deutche ollverein, atau dalam bahasa Inggrisnya : The National System of Political Economy, International Trade, Trade Policy and the German Customs Union (1841). Dalam buku-buku tersebut List menyerang pakar-pakar klasik yang disebutnya “cosmopolitan” sebab mengabaikan peran pemerintah.

Lebih lanjut List mengatakan bahwa kita biasa mengambil kesimpulan tentang perkembangan suatu masyarakat data sejarah. Dari cara mereka berproduksi maka setiap kelompok masyarakat pada umumnya melewati tahap-tahap sejarah sebagai berikut :
a.       Tahap berburu dan menangkap ikan, atau tahap barbarian, yang berciri masyarakat primitive sebab kebutuhan dari apa yang disediakan oleh alam.
b.      Zaman menggembala atau pastoral, yang mulai berternak tapi masih nomaden atau tidak menetap.
c.       Zaman agraris, dimana masyarakat mulai menetap dan bertani secara subsisten.
d.     Zaman bertani, menghasilkan industri manufaktur sederhana dan mulai melakukan perdagangan local.
e.       Masyarakat bertani, manufaktur lebih maju dan telah malakukan perdagangan international.
Menurut List, system perdagangan bebas yang dianjurkan kaum klasik hanya cocok bagi Negara-negara yang sudah berada pada tahap ke lima (waktu itu misalnya inggris), tapi system perdagangan bebas jelas tidak cocok untuk keadaan Jerman  pada waktu itu, yang keadaan industrialisasinya agak tertinggal dengan keadaan industrialisasi di negri Inggris. Untuk memajukan perekonomian Jerman, List menyarankan agar pemerintah menyusun berbagai kegiatan ekonomi sebagai bagian dari kegiatan produksi dan kemampuan nasional. Dua sektor utama yang sangat menentukan perekonomian nasional adalah sektor pertanian dan industry. Menurut List sektor pertanian di perlukan untuk menyediakan bahan pangan masyarakat, namun sektor ini tidak dapat membawa perekonomian lebih maju. Lebih tegasnya List berpendapat bahwa Negara harus juga memajukan perekonomian melalui sektor industry, dan industrialisasi lah yang merupakan langkah awal membawa perekonomian lebih maju. Namun industrialisasi tidak hanya bertujuan untuk memajukan sektor industry, tetapi lebih jauh juga membawa perbaikan pada sektor pertanian serta perkembangan dan kemajuan dibidang-bidang lainnya, termasuk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat luas.
Dari uraian di atas jelas bahwa List lebih banyak mencurahkan perhatian pada masalah ekonomi, terutama bagaimana melindungi indutrialisasi Jerman yang waktu itu tertinggal dari industrialisasi Inggris. Ia sangat menonjolkan unsur nasionalisme. Hal ini diakuinya,sebab kebijaksanaan dalam ekonomi yang benar adalah kebijaksanaan yang memungkinkan majunya kondisi-kondisi majunya ekonomi negara sendiri, bukan memajukan negara dan bangsa lain.
Implikasi pada perekonomian masa sekarang terlihat jelas bahwa masyarakat yang mampu berada pada perekonomian yang mencapai tahap kelima identik memiliki penghasilan lebih banyak dari pada masyarakat yang bertani dengan menggunakan peralatan tradisional.
Hal ini menunjukkan bahwa yang diungkapkan list tidak hanya terjadi dalam negara-negara eropa melainkan sama dengan latar belakang negara pada umumnya.
2.      Bruno Hildebrand (1812-1878)
Hildebrand aktif dalam berbagai penelitian dan penulisan karya ilmiah. Dalam melakukan penelaan dan penelitian-penelitian ekonomi, ia menekankan perlunya mempelajari sejarah, maksudnya penelitian ekonomi harus di dukung oleh data ststistik empiris yang dikumpulkan dalam penelitian sejarah ekonomi.
Hildebrand juga menekankan pentingnya evolusi dalam perekonomian masyarakat. Menurut Hildebrand, dilihat dari cara tiap kelompok masyarakat dalam melakukan tukar-menukar dan berdagang, kelompok-kelompok masyarakat tersebut dapat dibedakan atas tingkatan-tingkatan sebagai berikut :
a.       Tukar-menukar secara in-natural atau barter.
b.      Tukar-menukar dengan perantara uang.
c.       Tukar-menukar dengan menggunakan kredit.
Penelitian Hildbrand diatas dianggap cukup baik dalam bidang sosiologi dan kurang bermanfaat dalam bidang ekonomi. Yang mana kelemahannya yaitu beberapa penelitian berdasarkan pada monografi sejarah yang bersifat deskriptif tentang masalah-masalah ekonomi, tetapi karyanya tersebut tidak ditujukan pada acuan yang padu. Oleh sebab itu karya-karya penelitian sejarah Hildbrand tersebut dinilai tidak berarti dalam perkembangan ilmu ekonomi.
            Implikasi pendapat Hildbrand pada perekonomian kini adalah perekonomian dengan menggunakan perantara uang lebih efektif dibanding perekonomian barter.dengan menggunakan perantara uang,maka kebutuhan masyarakat lebih mudah dipenuhi.namun,pencetakan uang juga harus sesuai keputusan-keputusan tertentu sehingga tidak menimbulkan inflasi dalam masyarakat tersebut yang dapat merugikan masyarakat pada umumnya.
3.      Gustav Von Schmoler (1839-1917)
Schmoler terkenal karena terlibat dalam perdebatan yang sangat sengit dan pskar-pakar klasik, terutama Carl Menger, tentang metodologi ilmu ekonomi. Ia dianggap sebagai pemikir sejarah yang paling gigih menyarankan agar metode deduktif klasik ditukar dengan metode indutif-empiris. Pandangan Schmoler agak berbeda dengan pandangan tokoh-tokoh aliran sejarah lainnya, yang mana tokoh-tokoh sejarah yang lainnya menghendaki berbagai agar kebijaksanaannya menyangkut polotik sosial, dan lebih jauh dari itu, juga meningkatkan kesejahteraan kaum buruh.
Untuk mencapai tujuannya Schmoler dan rekan-rekannya mendirikan sebuah forum untuk menghimpun pemikiran-pemikiran dalam menghadapi berbagai masalah ekonomi dan sosial, dan hasil pertemuan serta kesimpulan disampaikan kepada pemerintah sebagai masukan. Salah satu berhasilnya pertemuan-pertemuan yang disampaikan kepada pemerintah dengan dibentuknya undang-undang untuk melindungi kaum buruh dari penindasan kaum pengusaha. Jaminan sosial yang diberikan kepada kaum buruh tersebut yang sesuai dengan undang-undang yang telah ditetapkan dianggap sangat maju untuk zaman bagi dirinya, sebab dinegara-negara Eropa pada umumnya belum ada perundang-undangan perlindungan kaum buruh seperti yang di Jerman tersebut.
            Implikasi pada perekonomian masa kini yakni kaum buruh memiliki upah sesuai dengan tenaga yang ia keluarkan,meski terkadang tak sesuai,namun setidaknya dengan memberikan upah terhadap tenaganya berarti masyarakat telah menghargai tenaga buruh.sehingga taraf hidup buruh menjadi lebih baik.
4.      Werner Sombart (1863-1941)
Penelitian Sombart yang sering dikutip oleh orang adalah penelitian tentang tahap-tahap perkembangan kapitalisme. Sombart mengatakan bahwa pertumbuhan masyarakat kapitalis sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan masyarakat. Dalam karyanya : Der Moderne Kapitalismus (1902), Werner Sombart lebih lanjut mengatakan pertumbuhan masyarakat kapitalis dapat dibedakan atas beberapa tingkatan, yaitu :
a.        Tingkat pra-kapitalisme
Pada tingkat pra-kapitalisme kehidupan ekonomi masih bersifat komunal, struktur sosial masih berat kearah pertanian, kebutuhan manusia masih rendah, uang belum dikenal, motif laba maksimum masih belum Nampak, dan produk seluruhnya lebih ditunjukan untuk diri sendiri.
b.      Tingkat kapitalisme menengah
Pada tingkatan ini walaupun kehidupan ekonomi masih bersifat komunal, tetapi mulai memperlihatkan ciri-ciri individualisme, struktur pertanian industry mulai berimbang, masyarakat mulai mengenal uang, motif laba maksimum mulai Nampak, dan produksi tidak hanya untuk sendiri, tetapi ditunjukan juga untuk pasar.
c.       Tingkat kapitalisme tinggi
Pada tingkat ini disebutkan tingkat kapitalisme tinggi, ciri masyarakat komunal hilang, paham individualisme mulai menonjol, struktur ekonomi semakin berat ke industry dan perkotaan, peran uang semakin menonjol, motif laba maksimum mulai kelihatan, dan sebagian produksi dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan pasar.
d.      Tingkat kapitalisme akhir
Tingkat ini ditinjukan oleh ciri-ciri dimana sikap individualisme lebih tinggi, tetapi kepentingan tidak diabaikan, industry mulai kepadat modal, disamping uang kartal juga mulai di kenal uang giral, motif laba maksimum lebih tinggi, tetapi juga dipertimbangkan penggunaan laba untuk kepentingan masyarakat, dan produksi pasar.
            Implikasi perekonomian pada masa kini ialah masyarakat Indonesia masih dalam kelompok kapitalis akhir hanya saja masyarakat sebagian masih ada yang bermata pencaharian berdasarkan lahan pertanian dan perairan yang mereka anggap adanya hasil alam harus dipergunakan sebaik-baiknya.
5. Max Weber (1864-1920)
Max Weber adalah ahli sosiologi dalam arti luas dimana ilmu ekonomi dan sejarah ekonomi oleh Weber juga dimasukan sebagai ilmu sosiologi. Dalam bukunya yang cukup terkenal, yaitu The Protestan Ethic and The Spirit Of Capitalism (1958) ia menjelaskan ada pengaruhnya ajaran agama protestan terhadap perilaku ekonomi.
Perilaku ekonomi kapitalis, kata Weber, bertolak dari harapan akan keuntung yang akan diperoleh dengan mempergungkan kesempatan bagi tukar menukar yang didasarkan pada kesempatan mendapatkan keuntungan yang saling damai. Hasil pengamatan Weber menunjukan bahwa golongan penganut agama protestan, terutama kaum Calvinis menduduki tempat teratas. Menurut orang Calnivis keselamatan hanya diberikan pada orang-orang terpilih, hal ini lah yang mendorong orang bekerja keras agar masuk menjadi golongan orang terpilih tersebut. Dalam pemikiran teologis inilah semangat kapitalisme yang bersandar pada cita, ketekunan, hemat, rasional, berperhitungan, dan sanggup menahan diri, menemukan pasangannya.
Tidak semua orang menerima tesis Weber, diantaranya yang menentang, yaitu Bryan S Turner, R.H. Tawney, Kurt Samuelson, Robert N. Bellah, Andrew Greeley, dan tokoh-tokoh lainnya yang pernah meneliti dampak ajaran agama lain terhadap kehidupan ekonomi, misalnya penelitian tentang masyarakat islam dan penganut agama Tokogawa di Jepang. Kritik-kritik tersebut antara lain dapat dibaca dalam buku yang diedit Taufik Abdullah: Agama, Etos Kerja dan Perkembangan Ekonomi (1979).
            Implikasi yang ada dalam masyarakat Indonesia tidak membandingkan perekonomian dengan sudut agama,namun pada umumnya masyarakat Indonesia lebih memandang seberapa banyak hasil yang bisa ia dapat maka ialah yang menduduki tingkatan paling atas.Pendapat ini tidak berpengaruh dalam Perekonomian di Indonesia mengingat negara Indonesia menganut paham Pancasila yang memandang semua derajat Agama itu sama.
6. Henry Charles Carey (1793-1879)
Henry Carey adalah seorang pemimpin gerakan proteksionis dari Amerika serikat. Ia tertarik dengan aliran sejarah sebab ayahnya adalah teman dekat Friedrich List sewaktu List berdiam di Amerika Serikat. Dalam karyanya: Principle of Social Science, Carey menekankan perlunya diversivikasi industry untuk menciptakan lapangan pekerjaan lebih luas. Menurutnya suatu Negara yang hanya mengandalkan pembagunan pada ekspor produk-produk pertanian dinilainya sebagai tindakan yang bodoh dan merugikan. Bagi Carey, hanya petani bodoh saja yang berkelanjutan mengekspor barang-barang mentahnya, dengan menerima imbal-tukar produk-prodok yang jumlahnya jauh lebih sedikit. Tindakan seperti ini hanya akan menyebabkan berkurangnya kesuburan tanah dan semakin melemahnya posisi negara dibandingkan dengan negara-negara lain yang maju pesat dengan mengembangkan hasil produk-produk industri yang lebih tinggi nilai tambahnya.
            Pada Perekonomian masyarakat sekarang,justru Para pemilik faktor Produksi lebih mengedepankan upah bagi dirinya sendiri sehingga mereka tidak memikirkan kemajuan Negaranya.benar yang dikatakan Henry Carey bahwa hanya petani bodoh yang mengekspor bahan-bahan mentah.dan petani cerdaslah yang mampu menggunakan bahan mentah untuk dikelola sendiri sehingga bisa meningkatkan pendapatan negaranya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar